Mengajar Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar



A.





Pendahuluan

Riuk satu faktor terdepan internal keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris
di sekolah dasar yakni guru
yang mengajar
bahasa Inggris.
Guru


EYL
yakni
faktor yang penting sebab ia memperkenalkan kepada pelajar bahwa terserah bahasa nan lain, selain bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Kerumahtanggaan hal ini, tugas master
EYL
cukup susah. Suhu inilah yang mengajarkan bahasa Inggris sebagai anju awal dan menaruh dasar, baik secara akademis maupun serebral.
Pemilihan metode atau teknik mengajar yang menggandeng dan sesuai dengan spirit dan karakteristik pebelajar muda tidak menjamin kesuksesan pengajaran bahasa Inggris jikalau suhu adv minim mumpuni intern melaksanakan kegiatan. Terlebih bila bahasa Inggrisnya adv minim pas sehingga terserah peristiwa-hal nan diajarkan tekor moralistis atau salah.



B.





Harapan


1.



Menyebutkan
tolok dan ciri-ciri guru
EYL
yang baik
.


2.



Menjelaskan
tugas terdepan guru
EYL
.


3.



Menjelaskanberbagai
kegiatan hawa
EYL
.


GURU BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH Pangkal



A.





Patokan dan Ciri-Ciri Temperatur
EYL

Privat pengajian pengkajian bahasa asing, master
EYL
memiliki tugas nan cukup berat. Mengingat bahwa petatar yang dihadapi adalah momongan-anak atau pebelajar muda usia, tentunya guru
EYL
akan berbeda dengan suhu nan mengajar anak asuh sekolah semenjana atau orang dewasa.

Secara umum boleh dinyatakan bahwa setidaknya ada panca
keadaan nan mesti dimiliki oleh seorang guru
EYL
, yakni perumpamaan berikut.


1.



Kemampuan bahasa Inggris yang sepan cukup dan yang harus terus dikembangkan.


2.



Heterogen keterampilan mengajar dan mengamalkan
assessment
serta kemampuan mengelola inferior bahasa Inggris.


3.



Kualitas pribadi guru nan efektif, antara enggak panjang hati, ramah, suka humor, berlambak, dan bersemangat tinggi.


4.



Rasam profesional yang terus dikembangkan dan terkebat dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan dan membetulkan kualitas kerjanya.


5.



Sifat keterbukaan untuk bertanya, belajar, memperbaiki diri, dan mencoba hal-hal baru yang sesuai untuk momongan didiknya (Ashworth, 1985; Phillips, 1993; Moon, 2000; Paul, 2003; Pinter, 2006).

Dalam pemakaian bahasa, guru
EYL
harus memahami bahwa indoktrinasi bahasa Inggris sangat berbeda dengan bahasa pertama atau bahasa ibu dan juga bahasa Indonesia. Karena itu, guru
EYL
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris yang memadai. Perbedaan penting nan perlu dipahami dan harus dilakukan dengan bermoral oleh guru antara lain:






Struktur


alias tata bahasa Inggris






Kosakata nan sesuai dengan kebutuhan
EYL






Pelafalan atau bacot nan benar






Intonasi dan tekanan yang benar






Ejaan






Tamadun pendongeng bahasa Inggris.

Publikasi tentang bagaimana mengajar bahasa Inggris secara umum saja belum patut untuk mengajar bahasa asing kepada momongan-momongan. Seorang hawa perlu mengerti bagaimana menangani anak-momongan usia sekolah asal. Satu ciri tak yang juga harus dimiliki hawa yakni sikap keterbukaan.
Terbuka penting cak hendak memperbaiki kekurangannya, dapat menerima kritik, dan cak hendak terus belajar. Selain itu, bila tidak tahu alias kurang mengetahui sesuatu kamu mau menyoal dan senang membaca untuk mengembangkan diri dan profesinya.

Selanjutnya, perlu kita perhatikan
ciri-ciri guru yang mengajar momongan sekolah sumber akar. Kalau kita amati, dalam melaksanakan kegiatan pengajaran di inferior bahasa Inggris akan tampak ciri-ciri guru
EYL
yang acap kali kita jumpai. Bilang
ciri hawa
EYL

antara lain sebagai berikut


:


1.



Ramah dan menyejukkan bagi siswa. Mereka tidak pelit kerumahtanggaan memasrahkan penghargaan dan penghargaan jika anak asuh-anak mengerjakan tugas dangan baik. Guru suka menjalin perhubungan nan suam dengan siswa sehingga siswa merasa nyaman didekatnya.


2.



Master
EYL
lega umumnya memiliki spirit tinggi dan mampu kerjakan menumbuhkan minat belajar siswa dan mempertahankan rasa suka mereka karena pebelajar mulai dewasa memiliki aktivitas fisik yang tinggi dan mudah bosan.


3.



Guru
EYL
pandai bercerita. Mengingat anak-anak punya ki akal pikir imaginatif maka proses penataran bahasa Inggris juga dapat dilaksanakan melalui cerita yang disesuaikan dengan arwah dan tingkat kemampuan bertata cara siswa.


4.



Guru
EYL
juga suka kelucuan karena anak-anak nan dihadapi adalah anak dengan tahap spirit yang menentang suka kegembiraan. Internal suasana gembira dan situasi berlatih nan menarik, pamrih pendedahan akan kian mudah terulur.


5.



Guru mengunakan bahasa yang terbelakang. Pengajaran bahasa Inggris sangat farik dengan bahasa pertama maupun bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Dengan adanya perbedaan privat struktur atau manajemen bahasa, pelafalan, ejaan, tekanan atau intonasi, kosakata, dan kultur, hawa
EYL
perlu memperalat bahasa yang sederhana, pendek, dan jelas agar kian mudah dipahami peserta. Selain itu, master juga menggunakan bahasa papan bawah (teacher talk) yang berbeda dengan bahasa sosial di luar inferior. Berikut ini sejumlah
abstrak
teacher talk

yang biasa dipakai maka dari itu
guru EYL.


a.



Sreg sediakala pelajaran.







Hello, boys and girls, how are you?







Morning, students.







Sit down, please!







Now, listen!







Close the door, please!







Let’s begin


b.



Pada waktu mengamalkan kegiatan atau perintah.







Listen to me!







Listen and repeat







Write the date







Look at the board







Open you


r



book at page ….







Work in pairs


c.



Memberi pujian atau galakan.







Good!







Excellent!







Try again!







Don’t worry







No, kebobrokan


d.



Plong musim mengakhiri kegiatan.







Have you finished?







Hurry up!







Stop writing, please.







Is everything clear?







Close you book.







Good bye, everyone.







Well, it’s time to finish/time’s up.



B.





Pengembangan Diri dan Profesi

Bagi guru EYL nan belum memiliki kesigapan uang cukup, perlu melakukan pengembangan diri seharusnya menjadi master yang bertambah baik. Ekspansi diri ini boleh bersifat halal, seperti


1.



Melanjutkan pendidikan


2.



Mengikuti pelatihan


3.



Seminar

Ekspansi diri bersifat informal, begitu juga


1.



Berlatih sendiri


2.



Bertanya kepada bani adam tidak


3.



Membaca


4.



Berdiskusi dengan kolega maupun penutur zakiah (bila ada)

Beberapa pendirian yang dapat ditempuh bakal
pengembangan diri guru.


·



Mengikuti pelatihan kursus nan berhubungan dengan bidangnya.


·



Rajin sparing menggunakan bahasa inggris secara lisan dan tulis


·



Mendengarkan dan mengimak congor kata-pengenalan atau frasa dari radio, kaset, alias program TV yang berbahasa inggris.


·



Bertanya kepada basyar yang mengatasi bahasa inggris bila terserah kesulitan


·



Memanfaatkan mata air belajar yang terserah (siasat, kamus, majalah, ki kenangan, dan lebih jauh)

Tidak menutup kemungkinan temperatur mengembangkan diri dengan melakukan ekperimen, yakni mengerjakan teknik-teknik temuan sendiri yang sederhana, tetapi menyentak dan boleh membuat siswa aktif. Mengepas hal-keadaan mentah juga merupakan upaya untuk berbudaya dan mengembangkan diri.

Sebelum kita melangkah jauh, hendaknya kita gunakan persepsi kita mengenai istilah guru EYL. Siapakah guru EYL? Secara awam bisa dinyatakan bahwa guru EYL adalah guru nan mengajar bahasa inggris cak bagi anak asuh-momongan, sebenarnya guru EYL di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.


1.



Guru sekolah dasar atau suhu kelas nan tidak memiliki permukaan belakang pendidikan bahasa inggris, tetapi ditugaskan kepala sekolah untuk mengajar bahasa inggris di kelasnya.


2.



Guru yang punya permukaan belakang pendidikan bahasa inggris, tetapi tak ataupun belum mempunyai pendidikan bahasa inggris spesifik bagi anak-anak.


3.



Guru yang memiliki kemampuan bahasa inggris cak bagi anak-anak terutama lakukan anak sekolah pangkal.

Selain bahasa inggris nan sepan, master harus punya kegesitan mengajar maupun teknik mengajar bahasa inggris. Cara mengajar harus sesuai untuk momongan. Karena itu, guru EYL teradat memiliki pengetahuan tentang kebiasaan,
cirri-ciri dan kebutuhan anak. Agar guru bisa mengembangkan diri atau memperbaiki kinerjanya, ia harus membiasakan menambah pengetahuan secara terus menerus. Bersikap melangah, lain malu bertanya, cangap membaca, dan cak hendak membuka kamus akan membuat hawa menjadi kian professional.



C.





Tugas dan Kegiatan Temperatur EYL

Sehabis kita menyimak patokan suhu EYL nan ideal dengan cirri-ciri serta pengembangan dirinya, lebih lanjut kita bicarakan langkah-awalan yang moga dilakukan. Chodidjah (2002) mengasihkan beberapa tips bagi guru antara lain:


·



Berucap tak berlebih cepat


·



Penggunaan bahasa yang tertinggal dan mudah bakal dimengerti


·



Pergunakan bahasa inggris jika berbiacar dengan petatar


·



Pergunakan bahasa awak, gerak tubuh alias isyarat, dan ekpresi wajah bila terbiasa


·



Pergunakan alat peraga, begitu juga gambar, puppets, gambar di papan, dan benda berupa.

Selain itu, Pahin dan Power (1990) memberikan saran bikin master EYL misal berikut:


·



Pelajari nama anak asuh-anak asuh sejak waktu pertama


·



Tentukan aturan-adat di kelas nan harus dipatuhi sejak tadinya


·



Gunakan bahasa ibu lakukan instruksi yang runyam. Instruksi harus jelas seharusnya siswa tak ragu-ragu dalam mengamalkan latihan ataupun tugas


·



Berikan semangat pada anak asuh-momongan untuk menunggangi bahasa inggris sebanyak mungkin


·



Pertahankan minat anak dengan kegiatan yang bervariasi


·



Gantilah p versus maupun anggota keramaian sehingga anak-anak tidak selalu berkarya dengan teman baiknya atau teman tertentu semata-mata


·



Berkelilinglah dalam kelas bawah bikin mendukung siswa dan memantau kemajuan mereka


·



Berilah banyak pengulangan dan latihan


·



Izinkan siswa untuk berpindah bekas, terutama puas perian permainan dan bernyanyi


·



Gunakan wahana yang tepat, misalnya bagan-lembaga, puppets, dan realita


·



Susunanlah segala sesuatunya secara seksama sehingga didalam melangkah senggang barang apa yang harus dikerjakan lebih lanjut


1.




Tahap Penyajian atau Penyampaian

Pada tahap ini, temperatur berperan sebagai arketipe bagi pata pembelajar muda. Bagaikan pola, dituntut harus menggunakan bahasa inggris yang jelas dan sederhana dalam konteks nan tepat dan bacot yang etis. Guru juga bagaikan informan yang mengontrol atau tanggulang hampir semua kegiatan kelas.

Untuk menghindari kebosanan, sebaiknya kegiatan lega tahap ini tidak lebih dari 10-15 menit. Teknik yang dapat digunakan sreg tahap penguraian ini antara lain sebagai berikut.


a.



Repetition atau pengulangan

Guru mengucapkan sesuatu, siswa mendengarkan malar-malar suntuk. Kemudian murid diminta mengulang apa yang diucapkan guru. Repetition dapat dimulai dengan meminta anak menirukan ucapan alas kata kemudian menirukan frasa dan selanjutnya menirukan kalimat sederhana.


b.



Substitution atau penggantian pengenalan

Privat menerapkan teknik ini, guru menyejukkan salah satu bagian kalimat dan meminta pesuluh bagi menggantinya dengan kata lain yang sepersaudaraan. Substitution boleh digunakan dalam pembelajaran menyimak, berfirman, dan penambahan kosakata. Abstrak kalimat yang digunakan terlambat dan diucapkan dengan jelas. Kegiatan substatition boleh menunjukan satu alas kata, menunjukan rancangan dan penggantian bebas sesuai telaga


2. Tahap Kursus

Maksud penting pada tahap ini adalah cak bagi meningkatkan kepercayaan diri siswa internal menggunakan ideal bahasa nan mentah mereka dapatkan dalam situasi yang telah diciptakan. Siswa diberi kesempatan untukmempraktikkan gerendel bahasan plonco dalam kegiatan yang terstruktur sehingga mereka boleh mengingat pola bahasa tersebut dan memahami artinya dalam konteks yang diberikan.



Lega tahap latihan ini, guru EYL bermain sebagai pengendali bagi seluruh siswa dan mengedit kesalahan-kesalahan yang cara. Tuntunan diberikan secara terbatas (in pairs
atau
in groups) dan pesuluh belum diberi kebebasan berkreasi yang umumnya terjadi pada tahap aplikasi.



Guru juga berfungsi bagaikan korektor cak bagi mengoreksi kesalahan siswa. Teknik yang bisa digunakan lega tahap ini antara lain dengan memberi
drill, short dialog,
alias
information gap activity.


3. Tahap Aplikasi

Pada tahap ini, master harus dapat memastikan bahwa petatar telah memintasi pokok bahasan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemudian guru memasrahkan motivasi kepada murid untuk menggunakan paradigma bahasa yang baru dipelajari internal kegiatan yang bertambah objektif dan dengan pendirian yang lebih bakir.



Kerjakan dapat kian melibatkan petatar dalam kegiatan yang dilakukan agar dilakukan
in pairs
atau
in groups
dengan penjatahan anggota kerubungan maupun imbangan yang adil. Kegiatan yang cocok bakal tahap ini antara bukan
games dan
role plays. Pada kegiatan ini siswa lebih dapat berekspresi, sementara master hanya berperan sebagai pengawas, pemberi pengarahan, hidup, dan sebagai
mistake hearer. Jika pda kegiatan ini siswa menciptakan menjadikan kesalahan misalnya pelecok ucap, riuk eksploitasi kosa pengenalan, alias kesalahan intonasi, guru enggak selalu mengoreksi tetapi hanya mendengarkan dan akan memperbaikinya lega kesempatan lain secara umum.



Untuk dapat melaksanakan ketiga panjang kegiatan indoktrinasi bahasa inggris sebagai halnya yang dibicarakan di atas, guru EYL biasanya punya kegiatan rutin sebagai halnya berikut.



a.





Membuat persiapan

Didalam membuat persiapan atau yang biasa disebut dengan
lessonplan,
hawa harus membentuk persiapanyang menguning demi kelajuan pembelajaran bahasa inggris. Suku cadang nan harus tercakup dalam
lesson plan
boleh dilihat pecah contoh misal berikut.


Lesson Plan

Sekolah
:

Subjek
:

Kelas
:

Topic
:

Alokasi masa
:


I.



Kompetensi Dasar:


II.



Tujuan Instruksional Mahajana:


III.



Harapan Instruksional Spesifik/Penunjuk:


IV.



Materi, sumber sparing:


V.



Media


VI.



Ancang-anju dalam kegiatan berlatih mengajar nan terbagi dalam beberapa langkah:






Kata






Beberapa aktivitas pokok






Penutup

Langkah-langkah ini harus jelas, apa yang dilakukan guru dan segala apa yang harus dilakukan siswa secara situational. Internal pelaksanaannya, hawa boleh menambah atau mengurangi mangsa dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang cawis.


VII.



Assesment



b.





Menyiapkan Materi

N domestik memilih materi untuk mengajar, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dikuasai guru untuk dapat memintal dan fertil mengembangkan bahan didik tersebut lakukan siswanya. Dengan banyaknya tipe bahan ajar yang ada dilapangan, guru perlu mempunyai kegesitan lakukan memintal sasaran ataupun trik mana yang tepat alias sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan silabus nan cak semau. Pemilihan bulan-bulanan tuntun ini akan masuk menentukan buku petatar yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar.

Beberapa kriteria yang bisa dipakai sebagai pedoman pemilihan objek ajar dapat berupa pertanyaan umpama berikut.






Apakah pamrih dan isinya jelas dan mengacu pada tema nan sudah ditentukan?










Apakah buku itu memiliki sa-puan materi yang runtut serta berkisar bersumber yang mudah ke nan kian selit belit?








Apakah buku itu menyajikan materi yang menarik dan mengacu lega
guidelines
nan ditentukan?






Apakah buku itu meladeni beragam kegiatan nan sesuai dengan spirit anak dan disertai rencana nan menyedot?






Apakah tingkat kesulitan dari buku yang dipakai sudah sesuai dengan pangkat kelas murid?






Apakah kancing itu mudah diperoleh?






Apakah mencakup semua komponen bahasa?






Apakah mencangam keempat keterampilah bahasa?

Jika seorang guru EYL menemukan materi yang ada dalam buku yang digunakan ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan siswanya maka guru harus meluaskan mateei tersebut semoga bisa memenuhi kebutuhan siswanya. Suhu dapat menyeleksi, mengadaptasi, dan mengembangkan bahan ajarnya ketika mempersiapkan kegiatan berlatih mengajar bahasa inggris. Dalam situasi ini, hawa harus mengambil keputusan tentang materi yang mana, kegiatan segala apa, dan ketatanegaraan apa sepanjang proses pendedahan. Bahan ajar yang sudah ada dapat ditambah, dikurangi, diganti, ataupun dimodifikasikan dengan berbagai ragam pertimbangan sesuai dengan kebutuhan peserta dan camar duka mengajar yang dimiliki temperatur.

Untuk mengembangkan, hawa juga bisa mengumpulkan referensi nan relevan dengan topic pelajarannya dan mengevaluasi bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan. Persiapan terakhir ialah mengekspresikan dan mengatak urutan bahan sesuai dengan urutan pokok bahasan yang telah dirancang kerjakan kegiatan pendedahan tersebut.

Secara singkat dalam menentukan materi atau bahan ajar, guru dapat mengamalkan adopsi (cekut langsung), adaptasi (memilih dengan penyesuaian alias kontruksi), dan mengembangkan materi sendiri.

Beberapa keberagaman
bahan yang boleh dikategorikansebagai bahan ajar untuk papan bawah EYL
antara tidak:






Referensi maupun bahan autentik









Buku teks maupun pokok pelajaran










Rekaman asam garam






Catatan pengajar






Serakan atau manual






Input pembelajaran

Menurut Hutahimsim dan Torres (1998), buku pustaka sangat membantu guru intern banyak aspek, antara tak untuk menghemat perian, wahi arah mengajar, serta memberi rasa beriman diri dan rasa kerukunan bakal guru. Pokok teks yang baik biasanya dilengkapi dengan buku nubuat suhu maupun rambu-rambu eksploitasi ki akal.



c.





Menyiagakan Ki alat

Bahasa Inggris yang diajarkan buat murid EYL merupakan bahasa nan tidak dipakai sehari-hari di lingkunagn mereka sehingga dianggap sebagai bahasa luar yang terik dipelajari. Bakal mengurangi kesulitan kesadaran bahasa Inggris perlu diciptakan peristiwa yang menjajarkan serta pendekatan yang semupakat mudah-mudahan pelajar termotivasi kerjakan mempelajarinya. Untuk pembelajaran bahasa inggris perlu ditunjang dengan penggunaan alat bantu maupun sarana. Plong dasarnya media boleh dimanfaatkan kerjakan:






Membantu debirokratisasi proses penerimaan dan penyempurnaannya






Mengurangi pemakaian bahasa ibu atau bahasa Indonesia






Membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa






Mengklarifikasi konsep baru agar petatar bertambah dapat mengerti minus kesulitan






Menyamakan persepsi, justru kalai konsep plonco tersebut memiliki arti makin dari satu.

Secara publik media dapat digolongkan menjadi tiga varietas yaitu:


1)



Media pandang, yaitu media yang dapat dipandang maupun dilihat dan bisa diraba oleh siswa, misalnya tulangtulangan, foto, dan benda senyatanya


2)



Media dengar, yakni media yang bisa didengarkan saja, misalnya radio dan cassette


3)



Media dengar dan pandang nan sekaligus dapat dilihat dan juga boleh didengarkan, misalnya TV, film, dan VCR.

Didalam kelas EYL, seyogianya kegiatan disertai penggunaan alat angkut, terutama okuler, yaitu lembaga, flash cards, boneka, atau barang sesungguhnya yang boleh dibawa kekelas. Temperatur hendaknya berpunya dan bisa menciptakan menjadikan, meniru, mengadaptasi, menyeleksi, serta menggunakan media sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa hal yang terbiasa dipertimbangkan saat temperatur menyiapkan media, antara lain sebagai berikut.






Apakah suhu dapat mempersiapkan sarana itu dengan mudah?






Apakah media itu sepan menghela buat pelajar?







Apakah bahasa yang dipakai untuk alat angkut itu patut berguna dan autentik?







Apakah pemakaian wahana tersebut dapat membukit maupun meluaskan kemampuan berbahasa Inggris peserta?







Apakah mudah didapat dan dioperasikan?


Media yang digunakan enggak harus mahal, bentuk-gambar dapat diambil dari brosur maupun majalah lama dan ditempel dikertas dus. Hal nan berjasa ialah apa gambar itu cukup dengan warna yang menarik sehingga kesannya komunikatif dan menyabarkan bagi siswa.


Sejumlah media yang dapat digunakan untuk kegiatan tertentu, misalnya:









Flashcard


bikin memperkenalkan kosakata bau kencur, melatih, dan mengingat tera-nama benda yang ada disekitar siswa







Picture card

atau kartu bertato yang ukurannya kecil ditempel di flannel board bikin menjodohkan gambar dengan tulisan. Karcis ini dapat juga digunakan cak bagi permainan.








Poster


maupun gambar kilauan yang terdiri dari bilang bagan dapat dipakai lakukan membantu siswa memperlancar keterampilan menggambar. Pesuluh dapat menuliskan suatu peristiwa dengan urutan yang runtut dengan bantuan gambar cerah









Mangsa sulam atau VCD dapat digunakan untuk mengajarkan kosakata lewat lantunan, dongeng, dan dialog.


Guru yang kreatif memiliki keterampilan menyeleksi dan mengembangkan media yang sederhana dan tidak mahal menjadi perabot penunjang kegiatan belajar yang sangat mendukung tugasnya.



d.





Mengerjakan Penilaian atau Assesment

Penilaian alias assessment dilakukan guru EYL bagi mencerna perolehan berlatih murid dan juga untuk memahami kemenangan petatar. Penilaian rata-rata dilakukan pada intiha kegiatan, tetapi sebenarnya penilaian bisa dilakukan dengan dua cara.






Penilaian yang dilakukan kontinu saat proses kegiatan menengah berlangsung
(on-going/process assessment)










Penilain menyeluruh di akhir kegiatan (overall) dalam bentuk
paper and pena test.




Internal pencapaian siswa, alat nan paling kecil selalu digunakan adalah pembuktian, sungguhpun pembuktian hanyalah salah satu jenis alat penilaian. Dalam penelaahan bahasa asing sebagai halnya bahasa Inggris kita mengenal adanya penilaian autentik. Istilah penilaian autentik ini digunakan buat mendeskripsikan bentuk penilaian belajar, dan sikap-sikap terhadap kegiatan kelas, motivasi, pemerolehan belajar, dan sikap-sikap terhadap kegiatan kelas yang relevan dengan pembelajaran (O’Malley, A. Michael, dan Pierce L. Valdez. 1996: 4). Pada akhir kegiatan penerimaan, hawa teradat memperoleh wara-wara akan halnya kemajuan dan pemerolehan sparing siswa.

Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran dan penjadwalannya terlazim dibuat sejak awal dengan langkah yang tepat. Keterangan tes perlu disesuaikan dengan tujuan pelajaran dan sifat objek pelihara.





Terima Belas kasih atas kunjungan anda, jangan pangling tinggalkan jejak dengan memberikan komentar atas postingan ini…

Source: http://www.blogbarabai.com/2015/03/guru-bahasa-inggris-di-sekolah-dasar.html