Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan

Ketatanegaraan Belajar Paham DAN KREATIF BAHASA INGGRIS

DI MASA PANDEMI COPID-19

 (Pembelajaran Daring Via E-learning Madrasah dan WhatsApp Group)


maka itu : Marwiyah

Pandemi Copid 19 memicu adanya perubahan atau rotasi pendidikan di Indonesia. Pendayagunaan teknologi digital baik E-Learning Madrasah, WhatsApp Group, Geogle Classroom, membantu guru dalam mengembangkan ketatanegaraan pembelajaran dalam peristiwa ini hawa perlu menerapkan strategi belajar reseptif dan kreatif di hari pandemi/darurat. Antara tak dengan strategi metakognitif, garis haluan ini mampu membangkitkan kemandirian dan kemampuan berfikir tingkat tahapan untuk peserta jaga. Puas implemantasinya guru di tuntut mampu mendesain tugas belajar secara terstruktur sesuai dengan muslihat gendong yang tersedia,kontekstual dan pendidikan kecakapan hidup.

Terkait dengan materi n domestik pengajian pengkajian bahasa Inggris kelas VII dengan topik we love what we do. Murid mampu belajar reseptif dan kreatif dengan mendeskripsikan tingkah laku/tindakan yang disajikan melalui rancangan.

Dalam pengajian pengkajian ini peserta didik belajar mandiri dan mewah berekspansi kemampuannya internal menganalisis dan menjawab tantangan tugas yang diberikan. Adapun strategi belajar kritis dan ki berjebah dimasa wabah copid-19 nan saya berikan kepada peserta asuh seumpama berikut:

1.   Materi pembelajaran nan disajikan memadai menarik.

2.   Seksi peserta didik kapan membaca dan menganalisis materi nan disajikan

3.   Menggiring peserta jaga seakan dirinya mampu di dalam kerangka materi yang disajikan

4.   Menerimakan ruang berfikir internal mendeskripsikan gambar/materi yang disajikan

5.   Menyerahkan Evaluasi yang mengembangkan cara berfikir tingkat tahapan nan menyenangkan.

  Adapun langkah-persiapan pembelajaran daring melalui E-learning Madrasah bagi peserta didik alias hawa  diawali dengan mengenal Permohonan ini. Sebagai seorang temperatur saya mempelajari tuntutan ini sebelum memperkenalkannya kepada peserta tuntun dan respon mereka habis proaktif mereka merasa tertantang untuk kian mengenal pembelajaran daring melalui E-Learning Madrasah. Tentunya seumpama seorang guru saya banyak mengasihkan motivasi nan baik yang selalu mengingatkan mereka akan perian depan dan cita-cita luhur para peserta bimbing dan komunikasi yang aktif melalui WhatsApp Group teragendakan komunikasi/interaksi kepada orangtua/pengasuh murid jaga. Setelah peserta jaga aktif dalam penelaahan daring melalui E-Learning Madrasah mereka merasa mempunyai urat kayu berfikir perseptif dan produktif meskipun tanpa tatap muka langsung. Selanjutnya Siswa didik kreatif mengembangkan cara berfikir tingkat tinggi yang lebih menyenangkan tercalit dengan materi pelajaran bahasa Inggris dengan mendeskripsikan tingkah laris turunan dan benda ( We love what we do)

Adapun soal yang disajikan kepada siswa didik sebagai berikut:

1.     What are they do in the picture ?

2.     What are they ride ?

3.     What are they wear on their head ?

Dari ketiga soal yang diberikan siswa jaga kaya menjawab dengan bervariasi dan menjadikan diri mereka sebagai contoh dengan menyebutkan nama mereka dengan teman-jodoh mereka. Hal ini menunjukkan metode yang saya berikan memadai berbuah lakukan memotivasi pelajar didik sparing di rumah tanpa tatap wajah itu juga menyenangkan. Doang dalam peristiwa ini terdapat kekurangan  pembelajaran daring melangkaui E-Learning Madrasah antara lain;

  • Pelajar didik alias guru terkendala jaringan ketika peladen mati atau bermasalah
  • Peserta didik lain memiliki alat komunikasi Android dan semacamnya.
  • Petatar didik merasa bingung dengan lain adanya quota.

Berdasarkan temuan dan hambatan yang kami hadapi dalam  menggunakan aplikasi E-Learning Madrasah maka kami menggunakan aplikasi WhatsApp Group sebagai penunjang pembelajaran Daring. Dalam pemakaian aplikasi WhatsApp group 97 persen pesuluh bimbing proaktif intern pembelajaran bahasa Inggris disebabkan aplikasi WhatsApp sudah banyak digunakan oleh peserta didik sebelum pembelajaran daring.

Refleksi plong pembelajaran Bahasa Inggris kelas VII  semester genap yaitu masa sulit bagi guru atau peserta pelihara setelah dihadang masa epidemi Copid-19 karena proses pembelajaran melangkahi tatap tampang melongok cara dengan sparing daring. disinilah peran tanggap sementara koteng guru untuk berburu metode dan strategi mengajar jarak jauh yang menghilangkan dan tidak menjemukan bagi peserta bimbing. Dalam hal ini penelaahan dan penilaian yang berorientasi pada materi hafalan harus di kurangi karena temperatur dituntut mampu menyajikan materi-materi nan punya kebermaknaan nan tinggi kerjakan peserta didik. Materi yang mampu semok pelajar didik berfikir lalu mengaitkannnya dengan materi-materi yang lain yang dibutuhkan kerjakan memecahkan keburukan dalam spirit sehari-hari. Dengan kemauan dan etos berlatih yang kuat, maka guru dan petatar didik mampu mengawal revolusi pendidikan ini dengan baik sesuai pamrih bersama.

Hasil pembelajaran melampaui strategi nan saya terapkan dengan media WhatsApp dan E-Learning Madrasah misal berikut: jumlah petatar yang proaktif dengan metode tersebut sebanyak 95 uang jasa, dengan masukan nilai kebanyakan 90. Ini menunjukkan bahwa penataran bisa menyejukkan di masa darurat walaupun belajar di rumah minus bertatap.Semoga Refleksi yang saya untuk ini bisa memotivasi teman-pasangan guru bagi jauh makin produktif dalam mencerdaskan momongan bangsa dengan tahir.

  • Salam Edukasi
  • Pendidikan tanpa batas Pangsa dan Perian.

Source: https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/strategi-belajar-kritis-dan-kreatif-bahasa-inggris-di-masa-pandemi-copid-19/